Selasa, 24 Juni 2014

Pengamat: Prabowo Seperti Produsen Mobil, Joko Montirnya

VIVAnews - Hingga putaran ketiga, konstelasi penguasaan isu dalam debat capres masih belum berubah. Prabowo masih menunjukkan kelasnya sebagai capres yang menguasai isu makro. Sementara Joko Widodo menguasai isu mikro.

"Kalau diibaratkan mobil, Prabowo ini produsen mobil. Dia punya visi yang jauh tentang industri otomotif. Sementara Jokowi seperti montir, dia tahu detailnya hanya jika mobil rusak," kata pengamat politik UIN Sunan Kalijaga Iswandi Syahputra dalam keterangan persnya, Senin 23 Juni 2014.

Debat capres putaran ketiga yang mengangkat tema "Politik Internasional dan Ketahanan Nasional" sebenarnya cukup menarik. Pada bagian awal, baik Prabowo maupun Joko Widodo cukup seimbang menarik perhatian. Joko bahkan banyak sampaikan agenda ambisius seperti drone, perang cyber, dan perang hybrid.

Namun demikian, Iswandi meragukan gagasan drone, perang cyber, dan perang hybrid itu orisinil gagasan Joko Widodo. Pasalnya, selain teknologinya masih kategori rahasia, biaya yang dibutuhkan juga sangat besar.

"Menurut laporan Darpa Budget Summary Reports sejak tahun 2008 hingga 2014, Amerika habiskan sekitar $766. 839.000 untuk proyek drone tersebut. Beli bus saja dapat yang karatan, bagaimana mau beli drone?"

Memasuki sesi tanya jawab mulai terlihat Joko Widodo tidak begitu mahir menguasai politik internasional. "Jawaban Jokowi soal Laut China Selatan menunjukkan dia tidak menguasai isu politik kontemporer yang berkembang di kawasan ASEAN," bebernya.

Menurut Iswandi, dalam debat capres tersebut Joko sebenarnya cukup cerdik. Joko Widodo ingin masuk pada isu populis seperti pembelian kembali Indosat atau Tank Anoa. Namun isu tersebut justru blunder.

"Jokowi bilang Indosat dijual Megawati karena alasan krisis. Padahal di zaman Habibie dan Gus Dur lebih parah krisisnya, tapi tidak ada aset negara yang dijual." (ita)

LINK DOWNLOAD TEMUAN BPK :

http://bit.ly/1lm0BIh

http://bit.ly/1jdfDvp

http://bit.ly/1v1NVqA

Tidak ada komentar: