Selasa, 24 Juni 2014

Ramadhan Pohan: Soal Indosat, Jokowi Itu Ngeles

Politisi Partai Demokrat Ramadhan Pohan menyindir jawaban calon presiden Joko Widodo terkait pertanyaan soal penjualan Indosat yang dilakukan di pemerintahan Megawati Soekarnoputri. 

Wakil Sekjen Partai Demokrat itu menganggap Gubernur DKI Jakarta non aktif hanya berusaha mengelak dari pertanyaan capres Prabowo Subianto.

"Ngeles, ngelak saja itu. Sebenarnya semua orang juga tahu kok kalau saat itu enggak krisis saat itu kan," ujar Ramadhan di Gedung DPR, Senin (23/6/2014).

Dia mengatakan seharusnya Tim Sukses Jokowi-JK bisa melihat kembali peristiwa penjualan Indosat yang dilakukan bukan saat kriris ekonomi. Namun, dia menepis tudingan kalau Jokowi tidak menguasai isu materi soal ketahanan nasional.

"Kita tidak mengatakan demikian, itu terlalu ekstrim, saya gak mau masuk ke sana. Biar masyarakat nanti bisa yang lebih menilai, mana yang siap atau tidak siap," ujar Anggota Komisi I DPR itu.

Dia pun melihat adanya perbedaan pemahaman antara Jokowi serta Prabowo Subianto. Menurutnya, dengan latar belakang usahawan, Jokowi punya pemahaman di sektor tersebut. Meski Prabowo juga punya konsep pemahaman di sektor usahawan. Adapun dengan latar belakang militer TNI AD, Prabowo juga dinilai punya kapasitas pemahaman teori ketahanan nasional.

"Semua orang tahu kalau Pak Prabowo militer, Jokowi itu kan usahawan," sebutnya.

Sebelumnya, dalam debat capres putaran ketiga semalam, capres Prabowo melontarkan pertanyaan kepada Jokowi soal penjualan Indosat yang pernah dilakukan pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Jokowi menjawab pertanyaan tersebut kalau saat itu kondisi ekonomi masih belum membaik. Jokowi meminta agar Prabowo tidak membandingkan dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini yang cukup baik.

"Tapi, bicaralah saat krisis keuangan. APBN kita berat. Waktu Indosat kita jual, harusnya dilihat ada klausul apa di situ. Ke depan harus kita buy back, ambil kembali saham jadi milik kita sendiri. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi kita harus di atas tujuh persen," kata Jokowi, tadi malam. detik.com


LINK DOWNLOAD TEMUAN BPK :

http://bit.ly/1lm0BIh

http://bit.ly/1jdfDvp

http://bit.ly/1v1NVqA

Tidak ada komentar: