INILAHCOM, Jakarta - Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo atau Jokowi, menyelesaikan klarifikasi hartanya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kepergiannya dari kantor KPK, disambut puluhan pendemo yang mengatasnamakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Dalam orasinya, mereka meneriaki Jokowi segera ditangkap oleh KPK terkait dugaan kasus korupsi.
Jokowi dinilainya, ikut terlibat beberapa kasus dugaan korupsi.
"Tangkap, tangkap Jokowi, tangkap Jokowi sekarang juga," teriak koordinator KAMMI, sebelum Jokowi meninggalkan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Dugaan korupsi yang dimaksud, terkait adanya laporan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) yang menyatakan Pemprov DKI Jakarta mengalami kerugian kerugian senilai Rp1,5 triliun.
Dari hasil pemeriksaan (LHP) BPK, ditemukan adanya beberapa masalah di pemerintah DKI, dimana Jokowi sebagai gubernur.
Salah satunya, teriak mereka adalah pengadaan bus TransJakarta, yang berujung pada tindak pidana korupsi. Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono yang menjabat era Gubernur Jokowi dan kini sudah dicopot, sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.
Sebab itu, mereka mendesak lembaga antikorupsi itu segera menangkap Jokowi, sebagai orang yang patut untuk dimintai tanggungjawab di mata hukum.
"Menuntut KPK RI agar menindaklanjuti hasil audit BPK terhadap APBD DKI," teriaknya dari atas mobil yang sulap menjadi pengeras suara.
Sebelumnya, dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan TransJakarta dan BKTB pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun 2013, Kejaksaan Agung telah menetapkan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono sebagai tersangka.
Dalam proyek senilai Rp1,5 triliun tersebut, Kejaksaan juga menetapkan pihak lain sebagai tersangka, yakni Direktur Pusat Teknologi dan Sistem Transportasi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Prawoto. [gus]
LINK DOWNLOAD TEMUAN BPK :
http://bit.ly/1lZnZMY
http://bit.ly/1sHJWnx
http://bit.ly/1lrQx0r
Tidak ada komentar:
Posting Komentar